Skip to main content

makalah Ilmu Sosial Budaya Dasar



NAMA : SITI MASRIFAH
C1.14150019
SASTRA INGGRIS

 

MATA KULIAH : ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR


1)      Bagaimana dampak positif dan negatif serta bagaimana perkembangan budaya indonesia?
                                             
 PERKEMBANGAN BUDAYA INDONESIA

       Perkembangan budaya indonesia saat ini sudah mulai terkikis perlahan-perlahan seiring dengan perkembangan zaman yang lebih maju dan modern, saat ini banyak masyarakat secara perlahan meninggalkan budaya local atau tradisional dan lebih memilih budaya yang lebih modern. Ini terjadi karena adanya proses perubahan social seperti Akultursi dan Asimilasi.
Akulturasi adalan proses masuknya kebudayaan baru yang secara lambat laun dapat diterima dan diolah dengan kebudayaan sendiri, tanpa menghilangkan kebudayaan yang ada.
Asimilasi adalah proses masuknya kebudayaan baru yang berbeda setelah mereka bergaul secara intensif, sehingga sifat khas dari unsur-unsur kebudayaan itu masing-masing berubah menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran.
Perkembangan kebudayaan Indonesia saat ini banyak didominasi dengan budaya-budaya asing yang dinilai lebih praktis dibandingkan dengan kebudayaan local.
Berikut Faktor-faktor Pendorong Hilangnya Budaya Indonesia:
- Masuknya Budaya Asing
Budaya asing saat ini banyak mewarnai budaya Indonesia, masuknya budaya asing dinilai sebagai salah satu penyebabnya. Contoh masuknya budaya asing terjadi pada:
1)      Cara Berpakaian
Sekarang ini masyarakat Indonesia lebih menyukai berpakaian yang lebih terbuka seperti bangsa barat yang sebenarnya tidak sesuai dengan adat ketimuran bangsa Indonesia yang dianggap berpakaian lebih sopan dan tertutup.
2)       Alat Musik
Perkembangan alat musik saat ini juga dibanjiri dengan masuknya budaya asing, kita dapat mengambil contoh dari kebudayaan asli betawi di Jakarta, pada saat ini sudah tidak ada lagi terdengar alat musik Tanjidor musik khas dari tanah Betawi, saat ini yang sering kita dengar adalah alat-alat musik modern yang biasanya menggunakan tenaga listrik.
3)       Permainan Tradisional
Bahkan masuknya budaya asing juga mempengaruhi permainan tradisional, seperti permainan gangsing atau mobil-mobilan yang terbuat dari kayu, pada saat ini sudah jarang kita temukan, yang saat ini kita temukan adalah produk-produk permainan yang berasal dari Cina, seperti mainan mobil remote control yang berbahan baku besi atau plastic.
Serta berbagai macam yang lainnya seperti tarian, rumah adat, makanan, adat-
4)       local atau tradisional, yang sebenarnya dapat mengakibatkan hilangnya budaya Indonesia. istiadat dan kesenian atau hiburan telah didominasi budaya asing
- Kurangnya Kesadaran
Bangsa Indonesia harus memiliki jati diri dengan cara mempertahankan nilai-nilai budaya, saat ini masyarakat kita tidak peduli budaya yang masuk itu dapat merusak atau tidak, namun pada kenyataannya masyarakat sekarang lebih senang menerima budaya asing dibandingkan melestarikan budaya
- Kemajuan Teknologi dan Peralatan Hidup
Kemajuan teknologi juga sebagai pendorong hilangnya budaya Indonesia, contohnya adalah pada saat ini banyak seseorang yang dituntut untuk dapat bekerja secara cepat dan efisien, maka seseorang akan lebih memilih teknologi yang lebih maju untuk mendukung pekerjaannya dibandingkan dengan peralatan tradisional yang labih lambat.

DAMPAKNYA BAGI MASYARAKAT INDONESIA
Masuknya budaya asing di Indonesia juga berdampak pada masyarakat. Berikut dampaknya bagi masyarakat Indonesia:
- Dampak Positif:
Dengan adanya Kemajuan dalam bidang teknologi dan peralatan hidup, masyarakat pada saat ini dapat bekerja secara cepat dan efisien karena adanya peralatan yamg mendukungnya sehingga dapat mengembangkan usahanya dengan lebih baik lagi.
- Dampak Negatif:
Dapat menghilangkan kebudayaan asli Indonesia, serta dapat terjadi proses perubahan social didaerah yang dapat mengakibatkan permusuhan antar suku sehingga rasa persatuan dan kesatuan bangsa menjadi goyah.
Apabila budaya asing masuk ke Indonesia, dan tidak ada lagi kesadaran dari masyarakat untuk mempertahankan dan melestarikannya, dipastikan lagi masyarakat Indonesia tidak akan dapat lagi melihat kebudayaan Indonesia kedepan.

Diposkan oleh Yurika Purnama di 19.17
2.      Bagaimana cara melestarikan kebudayaan indonesia dan berikan contohnya?
Para pemuda tahu dan bahkan semangat untuk belajar breackdance dan tarian-tarian luar, sedangkan tidak mau belajar tarian tradisional atau tarian budaya sendiri. Mereka lebih mengenal lagu-lagu luar negeri dibanding lagu daerah Indonesia. Cara agar anak-anak Indonesia dan masyarakat Indonesia dapat melestarikan budaya Indonesia diantaranya:
1)      Memperkenalkan berbagai budaya indonesia kepada anak sejak usia dini.
2)       Menanamkan rasa nasionalisme terhadap anak, mengingat hal ini merupakan salah satu inti dari pendidikan. Selain itu, setelah anak mengenal budaya mereka juga diharapkan bisa mencintai budaya Indonesia, serta menghargai sejarah masa lalu.
3)      Pada masyarakat harus menumbuhkan kesadaran serta rasa memiliki akan budaya tersebut, sehingga dengan rasa memiliki serta mencintai budaya Indonesia, akan membuat kita mempelajarinya sehingga budaya akan tetap ada karena pewaris budayanyanya juga ada.
4)      Masyarakat harus berusaha menerapkan hal itu dengan menjaga dan melestarikan kebudayaan Indonesia dengan cara memiliki antusias yang tinggi terhadap budaya Indonesia. Melestarikannya ialah dengan cara bergabung atau membuat sanggar husus budaya Indonesia
Selain itu kebudayaan juga dapat dilestarikan dalam dua bentuk yaitu :
A.    Culture Experience
      Merupakan pelestarian budaya yang dilakukan dengan cara terjun langsung kedalam sebuah pengalaman kultural. contohnya, jika kebudayaan tersebut berbentuk tarian, maka masyarakat dianjurkan untuk belajar dan berlatih dalam menguasai tarian tersebut. Dengan demikian dalam setiap tahunnya selalu dapat dijaga kelestarian budaya kita ini.
B.      Culture Knowledge 
        Merupakan pelestarian budaya yang dilakukan dengan cara membuat suatu pusat informasi mengenai kebudayaan yang dapat difungsionalisasi kedalam banyak bentuk. Tujuannya adalah untuk edukasi ataupun untuk kepentingan pengembangan kebudayaan itu sendiri dan potensi kepariwisataan daerah. Dengan demikian para Generasi Muda dapat mengetahui tentang kebudayaanya sendiri.
         Selain dilestarikan dalam dua bentuk diatas, kita juga dapat melestarikan kebudayaan dengan cara mengenal budaya itu sendiri. Dengan hal ini setidaknya kita dapat mengantisipasi pencurian kebudayaan yang dilakukan oleh negara - negara lain.Penyakit masyarakat kita ini adalah mereka terkadang tidak bangga terhadap produk atau kebudayaannya sendiri. Kita lebih bangga terhadap budaya-budaya impor yang sebenarnya tidak sesuai dengan budaya kita sebagai orang timur. Budaya daerah banyak hilang dikikis zaman. Oleh sebab kita sendiri yang tidak mau mempelajari dan melestarikannya. Akibatnya kita baru bersuara ketika negara lain sukses dan terkenal dengan budaya yang mereka curi secara diam-diam.
           Selain itu peran pemerintah dalam melestarikan budaya bangsa juga sangatlah penting. Bagaimanapun pemerintah memiliki peran yang cukup strategis dalam upaya pelestarian kebudayaan daerah ditanah air. Pemerintah harus mengimplementasikan kebijakan-kebijakan yang mengarah pada upaya pelestarian kebudayaan nasional.Salah satu kebijakan pemerintah yang pantas didukung adalah penampilan kebudayaan-kebudayaan  daerah disetiap event-event akbar nasional, misalnya tari-tarian , lagu daerah, dan sebagainya. Semua itu harus dilakukan sebagai upaya pengenalan kepada generasi muda, bahwa budaya yang ditampilkan itu adalah warisan dari leluhurnya. Bukan berasal dari negara tetangga.Demikian juga upaya-upaya melalui jalur formal pendidikan. Masyarakat harus memahami dan mengetahui berbagai kebudayaan yang kita miliki. Pemerintah juga dapat lebih memusatkan perhatian pada pendidikan muatan lokal kebudayaan daerah.
Selain hal-hal tersebut diatas, masih ada berbagai cara dalam melestarikan budaya, salah satunya adalah sebagai berikut
a.       Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam memajukan budaya lokal
b.        Lebih mendorong kita untuk memaksimalkan potensi budaya lokal beserta pemberdayaan danpelestariannya
c.         Berusaha menghidupkan kembali semangat toleransi, kekeluargaan, keramah-tamahan dan solidaritasyang tinggi.
d.       Selalu mempertahankan budaya Indonesia agar tidak punah
e.         Mengusahakan agar semua orang mampu mengelola keanekaragaman budaya lokal.
3.      Apa konsep perubahan sosial dan bagaimana alur perubahan sosial?
 lengkapi dengan teori-teori
Konsep Perubahan Sosial

Perubahan sosial dapat dibayangkan sebagai perubahan yang terjadi di dalam atau mencakup sistem sosial. Lebih tepatnya, terdapat perbedaan antara keadaan sistem tertentu dalam jangka waktu berlainan. Berbicara tentang perubahan, kita membayangkan sesuatu yang terjadi setelah jangka waktu tertentu; kita berurusan dengan perbedaan keadaan yang diamati antara sebelum dan sesudah jangka waktu tertentu.
Untuk dapat menyatakan perbedaannya, ciri-ciri awal unit analisis harus diketahui dengan cermat-meski terus berubah (Strasser dan Randall dalam Sztompka, 2004; 5). Jadi konsep dasar perubahan sosial mencakup tiga gagasan: (1) Perbedaan; (2) pada waktu berbeda; dan (3) di antara keadaan sistem sosial yang sama.
Perubahan sosial adalah setiap perubahan yang tak terulang dari sistem sosial sebagai satu kesatuan (Hawley dalam Sztompka, 2004). Perubahan sosial dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, tergantung pada sudu pengamatan: apakah dari sudut aspek, fragmen atau dimensi sistem sosialnya. Ini disebabkan keadaan sistem sosial itu tidak sederhana, tidak hanya berdimensi tunggal, tetapi muncul sebagai kombinasi atau gabungan hasil keadaan berbagai komponen seperti berikut:
1)             Unsur-unsur pokok (misalnya: jumlah dan jenis individu, serta tindakan mereka).
2)             Hubungan antarunsur (misalnya: ikatan sosial, loyalitas, ketergantungan, hubungan antarindividu, integrasi).Berfungsinya unsur-unsur di dalam sistem (misalnya: peran pekerjaan yang dimainkan oleh individu atau diperlukannya tindakan tertentu untuk melestarikan ketertiban sosial).
3)             Pemeliharaan batas (misalnya: kriteria untuk menentukan sipa saja yang termasuk anggota sistem, syarat penerimaan individu dalam kelompok, prinsip rekrutmen dalam organisasi, dan sebagainya).
4)             Subsistem (misalnya: jumlah dan jenis seksi, segmen, atau divisi khusus yang dapat dibedakan).
5)             Lingkungan (misalnya: keadaan alam atau lokasi geopolitik).
Alur perubahan sosial :
Ada beberapa bentuk/alur perubahan sosial, yaitu :
1.      Perubahan sosial yang terjadi secara lambat dan perubahan sosial yang terjadi secara cepat perubahan lambat disebut dengan perubahan evolusi, perubahan ini memerlukan waktu yang lama, dan biasanya terjadi tanpa ada perencanaan terlebih dahulu, perubahan terjadi bisa bergantung pada orang-orang yang berkuasa pada masa tertentu.
Perubahan sosial yang terjadi secara cepat disebut revolusi, perubahan ini mengubah dasar-dasar dan penopang kehidupan masyarakat dalam waktu yang singkat.
2.      perubahan sosial berpengaruh besar dan perubahan sosial berpengaruh kecil.
Perubahan sosial yang berpengaruh kecil adalah perubahan yang dapat mempengaruhi kehidupan bermasyarakat, namun tidak memiliki arti penting dalam struktur sosial. Contohnya adalah perubahan model pakaian yang tidak melanggar nilai dan norma.
Perubahan sosial yang berpengaruh besar adalah perubahan yang memiliki dampak besar dalam kehidupan masyarakat. Contohnya adalah perubahan sistem pemerintahan.
3.      Perubahan yang direncanakan dan perubahan yang tanpa perencanaan.
Perubahan yang direncanakan adalah perubahan sosial dengan persiapan matang dan perencanaan, contohnya adalah program keluarga berencana.
Perubahan tanpa perencanaan adalah program tanpa adanya persiapan dan perencanaan, contohnya keluarga yang tiba-tiba pindah ke lingkungan baru.
4.      Perubahan yang di kehendaki dan perubahan yang tidak dikehendaki
Perubahan yang dikehendaki adalah perubahan sosial yang disetujui oleh masyarakat yang bersangkitan.contohnya adalah perencanaan terhadap aturan tertentu melalui telah disetujui dalam rapat.
Perubahan yang tidak di kehendaki adalah kebalikan dari perubahan yang dikehendaki.
. TEORI PERUBAHAN SOSIAL

a.    Teori Evolusi adalah teori perubahan sosial yang terjadi secara bertahap / berurutan dalam waktu yang cukup lama.

Menurut Auguste Comte, hukum tiga tahap yang dialami oleh manusia / masyarakat secara revolusioner :
-Tahap teologis, pemikiran manusia bahwa semua benda didunia mempunyai jiwa karena kekuatan gaib yang berada diluar kemampuan manusia.
- Tahap metafisik, tahap transisi teologis menuju positivis.
- Tahap positivis, kepercayaan terhadap data empiris sebagai sumber pengetahuan terakhir dalam segala bidang.

b.     Teori Neoevolusi adalah teori bantahan dari evolusi, karena teori ini membahas bahwa perubahan sosial terjadi tidak secara bertahap tapi secara acak.

c.    Teori Revolusi adalah teori perubahan sosial yang terjadi didalam masyarakat secara cepat, perubahan ini bisa menyebabkan suatu perpecahan / konflik.

d.    Teori Sistem adalah teori perubahan sosial yang dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
- makro, membahas dunia secara keseluruhan.
- meso, hanya membahas tiap-tiap negara sendiri.
- mikro, membahas tingkatan yang lebih rendah dari meso.

e.     Teori Modernitas adalah teori perubahan sosial yang membahas masyarakat moderen, didalam masyarakat moderen akan ada penemuan-penemuan, lalu penemuan tersebut bisa menyebabkan proses industrialisasi yang orang-orangnya bersifat kapitalis (orang yang kuat akan semakin kuat, orang yang lemah akan semakin lemah).

Diposkan oleh lia amalia di 04.22

4.       Bagaimana dampak  perubahan sosial bagi kehidupan masyarakat?

DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT


1)        Integrasi sosial
Dalam perubahan sosial di masyarakat, perlu diikuti adanya penyesuaian baik unsur masyarakat maupun unsur baru. Hal demikian sering disebut sebagai integrasi sosial. Unsur yang saling berbeda dapat saling menyesuaikan diri. Indonesia yang terdiri dari beranekaragam suku bangsa dan budayanya, diharapkan semua unsur/ komponen bangsa dapat menyesuaikan diri. Oleh karena itu akan terciptakan integrasi sosial atau integrasi nasional Indonesia.
2)         Disintegrasi sosial
Disintegrasi sering diartikan sebagai proses terpecahnya suatu kesatuan menjadi bagian-bagian kecil yang trpisah satu sama lain. Sedangkan disintegrasi sosial adalah proses terpecahnya suatu kelompok sosial menjadi beberapa unit sosial yang terpisah satu sama lain. Proses ini terjadi akibat hilangnya ikatan kolektif yang mempersatukan anggota kelompok satu sama lain.
Perubahan sosial sering ditandai dengan perubahan unsur kebudayaan, tanpa diimbangi perubahan unsur kebudayaan yang lain yang saling terkait. Biasanya unsur yang cepat berubah adalah kebudayaan kebendaan bila dibandingkan dengan kebudayaan rokhani. Dalam hal ini dapat dikemukakan beberapa bentuk :
Ø Anomie
Anomie adalah keadaan kritis dalam masyarakat akibat perubahan sosial dimana norma/ nilai lama memudar, namun norma/ nilai baru yang akan menggantikan belum terbentuk. Dengan demikian dalam kehidupan masyarakat sekolah-olah tidak ada norma atau nilai
Ø Cultural lag
Menurut William F. Ogburn dikemukakan sebagai perbedaan taraf kemajuan antara berbagai bagian dalam kebudayaan, atau ketertinggalan antara unsur kebudayaan material dengan non material. Penyebab timbulnya cultural lag adalah :
a.          Kurangnya intetiviteit (penemuan baru) dalam sektor yang harus menyesuaikan dengan perkembangan sosial.
b.          Adanya hambatan terhadap perkembangan pada umumnya.
c.          heterogenitas/ keberagaman sikap masyarakat yaitu kesiapan dalam menerima perubahan.
d.          kurangnya kontak dengan budaya material masyarakat lain.
Ø Mestizo culture
Mestizo culture atau kebudayaan campuran merupakan proses percampuran unsur kebudayaan yang satu dengan unsur kebudayaan lain yang memiliki warna dan sifat yang berbeda. Hal ini bercirikan sifat formalimse, yaitu hanya dapat meniru bentuknya, tetapi tidak mengerti akan arti sesungguhnya. Keadaan ini ditandai dengan meningkatnya pola konsumsi masyarakat serta terjadinya demonstrasi efek (pamer kekayaan) yang makin besar dengan adanya iklan. Kondisi demikian dapat menimbulkan disintegrasi sosial.
Dalam kehidupan masyarakat perubahan sosial kadang-kadang dapat menimbulkan ketidakseimbangan (disequilibrium). Ketidakseimbangan tersebut dapat disebabkan adanya kesenjangan budaya dalam masyarakat (disintegrasi sosial). Adapun gejala yang menyebabkan terjadinya disintegrasi sosial adalah sebagai berikut :
a.         Tidak ada persepsi atau persamaan pandangan di antara anggota masyarakat mengenai norma yang semula dijadikan pegangan oleh anggota masyarakat.
b.          Norma-norma masyarakat tidak berfungsi dengan baik sebagai alat untuk mencapai tujuan masyarakat.
c.         Timbul pertentangan norma-norma dalam masyarakat, sehingga menimbulkan kebingungan bagi anggota masyarakat itu sendiri.
d.          Tidak ada tindakan sanksi yang tepat bagi pelanggar norma.
e.          Tindakan dalam masyarakat sudah tidak sesuai lagi dengan norma masyarakat.
f.           Interaksi sosial yang terjadi ditandai dengan proses yang bersifat disosiatif.
Berdasarkan gejala tersebut, kehidupan dalam masyarakat sudah tidak ada lagi penyesuaian di antara unsur yang berbeda (disintegrasi sosial). Disintegrasi sosial akan mendorong timbulnya gejala kehidupan sosial yang tidak normal yang dinamakan masalah sosial.
Adapun bentuk disintegrasi sebagai akibat terjadinya perubahan sosial yang dapat dijumpai di Indonesia cukup kompleks.
1.          Pergolakan di daerah
Pergolakan daerah adalah peristiwa disintegrasi yang mempermasalahkan isu lokal/ daerah. Pergolakan dapat berupa tuntutan sekelompok massa kepada kelompok lain termasuk the rulling class (penguasa). Dari bentuk disintegrasi ini kita dapat mengambil pelajaran untuk lebih berhati-hati dalam melangkah terutama menyangkut hal mendasar dan melibatkan masyarakat luas. Hal ini dapat dicontohkan gerakan RMS (1950), DI/TII (1949 – 1962), PRRI/Permesta (1957-1958), pergolakan di Aceh, pergolakan di Papua, dan sebagainya.
Timbulnya pergolakan daerah dapat dilatarbelakangi hal berikut :
a.          Sentimen kedaerahan dan primordialisme lebih berkembang dibanding sentimen nasionalisme.
b.          Sentralisasi kehidupan ekonomi dan politik yang mengakibatkan perbedaan pertumbuhan yang tajam antara pusat dan daerah
Adapun faktor yang dapat memunculkan pergolakan di daerah atau konflik antar kelompok antara lain :
a.          Program pembangunan yang dilaksanakan tidak memperhatikan kondisi sosial budaya masyarakat setempat.
b.          Kurang berfungsinya lembaga masyarakat.
c.          Ketidakstabilan situasi politik dan keamanan nasional.
d.          Sarana-sarana komunikasi dan interaksi sosial antar daerah di berbagai bidang tidak berjalan dengan baik.
e.         Terjadinya kesenjangan sosial ekonomi di masyarakat.
Masing-masing kelompok atau daerah memiliki kesetiaan primordial yang berlebihan
5.     Bagaimana dan sebutkan karakteristik nasionalisme di Indonesia?
Pengertian Nasionalisme
        Nasionalisme adalah paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri, politik untuk membela pemerintahan sendiri.(Anton M. Moeliono, 1989:610).
Menurut  Han  Khan, Nasionalisme adalah suatu paham yang kesatuan tertinggi  individu harus diserahkan kepada nagara kebangsaan (2000 : 15)
Nasionalisme di Indonesia diawali dengan timbulnya upaya-upaya pencarian jati diri masyarakat untuk memotivasi perlawanan terhadap bangsa asing.
Dalam catatan sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan, telah mengalami pasang surut. Bangsa Indonesia masuk kedalam alam penjajahan, yaitu mulai abad ke-17. Dengan dimulainya sistem monopoli perdagangan rempah-rempah oleh bangsa Belanda, Untuk membebaskan diri dari cengkeraman penjajah ternyata sangat sulit. Perjuangan yang hanya mengandalkan kekuatan bersenjata tradisional, ternyata tidak mampu mengusir penjajah dari bumi tanah air Indonesia.(Drs. Sudiyo, 2002 : 3)

 Bangsa Indonesia selalu mengalami kekalahan dan disebabkan oleh :
·                     Belum adanya, persatuan dan kesatuan
·                     Sifat perjuangan masih kedaerahan
·                     Belum ada organisasi perjuangan yang bersifat nasional
·                     Masih mengandalkan kekuatan fisik. (Drs. Sudiyo, 2002 : 3-4)

karakteristik Nasionalisme :
·                     Sudah ada persatuan dan kesatuan bangsa.
·                     Sifat perjuangannya sudah bersifat nasional.
·             Tujuannya untuk mencapai kemerdekaan yang nantinya ingin mendirikan suatu negara merdeka yang kekuasaannya ditangani rakyat.
·                     Sudah ada organisasi modern dan bersifat nasional.
·       Mengandalkan kekuatan otak (pikiran), dimana pendidikan sangat berperan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. (Drs. Sudiyo, 2002 : 4)

Penyebab Tumbuhnya Nasionalisme
·          Adanya tekanan penderitaan yang terus menuju, sehingga rakyat  Indonesia harus bangkit melewati penjajah.
·           Adanya rasa nasib-sepenanggungan yang hidup dalam cengkeraman penjajah, sehingga tumbuh semangat bersatu membentuk negara.
·                     Adanya rasa kesadaran nasional harga diri, menyebabkan kehendak untuk memiliki tanah air dan hak menentukan nasib sendiri.
            Faktor-faktor seperti di atas, sebenarnya sudah terkandung di dalam hati sanubari rakyat Indonesia dalam usahanya untuk membebaskan diri dari belenggu penjajah. (Drs. Sudiyo, 2002 : 14)
6.       Bagaimana bentuk-bentuk nasionalisme? dan berikan contohnya.

Beberapa bentuk dari nasionalisme

Nasionalisme dapat menonjolkan dirinya sebagai sebagian paham negara atau gerakan (bukan negara) yang populer berdasarkan pendapat warganegara, etnis, budaya, keagamaan dan ideologi. Kategori tersebut lazimnya berkaitan dan kebanyakan teori nasionalisme mencampuradukkan sebahagian atau semua elemen tersebut.
Nasionalisme kewarganegaraan (atau nasionalisme sipil) adalah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari penyertaan aktif rakyatnya, "kehendak rakyat"; "perwakilan politik". Teori ini mula-mula dibangun oleh Jean-Jacques Rousseau dan menjadi bahan-bahan tulisan. Antara tulisan yang terkenal adalah buku berjudul Du Contract Sociale (atau dalam Bahasa Indonesia "Mengenai Kontrak Sosial").
Nasionalisme etnis adalah sejenis nasionalisme di mana negara memperoleh kebenaran politik dari budaya asal atau etnis sebuah masyarakat. Dibangun oleh Johann Gottfried von Herder, yang memperkenalkan konsep Volk (bahasa Jerman untuk "rakyat").
Nasionalisme romantik (juga disebut nasionalisme organik, nasionalisme identitas) adalah lanjutan dari nasionalisme etnis dimana negara memperoleh kebenaran politik secara semulajadi ("organik") hasil dari bangsa atau ras; menurut semangat romantisme. Nasionalisme romantik adalah bergantung kepada perwujudan budaya etnis yang menepati idealisme romantik; kisah tradisi yang telah direka untuk konsep nasionalisme romantik. Misalnya "Grimm Bersaudara" yang dinukilkan oleh Herder merupakan koleksi kisah-kisah yang berkaitan dengan etnis Jerman.
Nasionalisme Budaya adalah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari budaya bersama dan bukannya "sifat keturunan" seperti warna kulit, ras dan sebagainya. Contoh yang terbaik ialah rakyat Tionghoa yang menganggap negara adalah berdasarkan kepada budaya. Unsur ras telah dibelakangkan di mana golongan Manchu serta ras-ras minoritas lain masih dianggap sebagai rakyat negara Tiongkok. Kesediaan dinasti Qing untuk menggunakan adat istiadat Tionghoa membuktikan keutuhan budaya Tionghoa. Malah banyak rakyat Taiwan menganggap diri mereka nasionalis Tiongkok sebab persamaan budaya mereka tetapi menolak RRC karena pemerintahan RRT berpaham komunisme.
Nasionalisme kenegaraan ialah variasi nasionalisme kewarganegaraan, selalu digabungkan dengan nasionalisme etnis. Perasaan nasionalistik adalah kuat sehingga diberi lebih keutamaan mengatasi hak universal dan kebebasan. Kejayaan suatu negeri itu selalu kontras dan berkonflik dengan prinsip masyarakat demokrasi. Penyelenggaraan sebuah 'national state' adalah suatu argumen yang ulung, seolah-olah membentuk kerajaan yang lebih baik dengan tersendiri. Contoh biasa ialah Nazisme, serta nasionalisme Turki kontemporer, dan dalam bentuk yang lebih kecil, Franquisme sayap-kanan di Spanyol, serta sikap 'Jacobin' terhadap unitaris dan golongan pemusat negeri Perancis, seperti juga nasionalisme masyarakat Belgia, yang secara ganas menentang demi mewujudkan hak kesetaraan (equal rights) dan lebih otonomi untuk golongan Fleming, dan nasionalis Basque atau Korsika. Secara sistematis, bilamana nasionalisme kenegaraan itu kuat, akan wujud tarikan yang berkonflik kepada kesetiaan masyarakat, dan terhadap wilayah, seperti nasionalisme Turki dan penindasan kejamnya terhadap nasionalisme Kurdi, pembangkangan di antara pemerintahan pusat yang kuat di Spanyol dan Perancis dengan nasionalisme Basque, Catalan, dan Corsica.
Nasionalisme agama ialah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh legitimasi politik dari persamaan agama. Walaupun begitu, lazimnya nasionalisme etnis adalah dicampuradukkan dengan nasionalisme keagamaan. Misalnya, di Irlandia semangat nasionalisme bersumber dari persamaan agama mereka yaitu Katolik; nasionalisme di India seperti yang diamalkan oleh pengikut partai BJP bersumber dari agama Hindu.
Namun, bagi kebanyakan kelompok nasionalis agama hanya merupakan simbol dan bukannya motivasi utama kelompok tersebut. Misalnya pada abad ke-18, nasionalisme Irlandia dipimpin oleh mereka yang menganut agama Protestan. Gerakan nasionalis di Irlandia bukannya berjuang untuk memartabatkan teologi semata-mata. Mereka berjuang untuk menegakkan paham yang bersangkut paut dengan Irlandia sebagai sebuah negara merdeka terutamanya budaya Irlandia. Justru itu, nasionalisme kerap dikaitkan dengan kebebasan.
http//.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme

Comments